Seminar
Road Show Technopreneurship RAMP Indonesia
Pengembangan
Inovasi Teknologi Melalui Technopreneurship RAMP Indonesia
Apakah teman- teman
tahu apa itu technopreneurship?
Apakah teman- teman tahu apa itu RAMP Indonesia?
Pada tanggal 17
April 2012 (kemarin-red), di ruang seminar Fakultas Biologi
UGM diadakan seminar technopreneurship. Seminar ini diadakan
oleh Agritech Study Club, Klinik Agronima, dan Yayasan INOTEK. Pada
seminar kali ini, Bapak Nana Suryana dari Yayasan Inotek selaku
pemateri menyampaikan tentang program RAMP (Recognition and
Mentoring Program) Indonesia. Program ini merupakan program yang
didirikan di Indonesia tahun 2006 dan berpusat di Amerika, tepatnya
di Lemelson Foundation.
Dana hibah sebesar
300 juta rupiah akan diberikan bagi masing- masing inovator dari
berbagai kalangan yang berhasil melewati seleksi dan tahap mentoring.
Dana ini berasal dari royalti Lemelson Foundation yang didirikan oleh
Jerome Lemelson sang inventor Amerika yang memiliki lebih dari 600
hak paten. RAMP Indonesia memberikan program dana hibah ini hanya
sampai akhir tahun 2012 (31 Desember 2012). Selebihnya, pada tahun
2013 RAMP Indonesia hanya akan memberi dana pinjaman tanpa bunga,
bukan dana hibah lagi. Oleh karena itu, waktu yang singkat ini harus
benar-benar dimanfaatkan oleh calon-calon inovator baik dari kalangan
mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.
Menurut Bapak Hana
Suryana, terdapat kriteria bagi para calon inovator RAMP Indonesia,
diantaranya : warga negara Indonesia (WNI) dan bertempat tinggal di
Indonesia, memiliki semangat entrepreneurship dan sosial, dan
memiliki komitmen. Sedangkan kriteria teknologi yang dapat diajukan
yaitu: inovatif, memiliki kelayakan secara komersial, didasari oleh
permasalahan di masyarakat, terbuat dari bahan- bahan lokal, ramah
lingkungan, dapat direplikasi, dan status kepemilikan teknologinya
(paten) jelas. Bidang teknologi yang ditekankan antara lain, Water,
Energy, Health, Agriculture, dan others (lainnya yang memenuhi
kriteria).
Fasilitas mentoring
yang diberikan antara lain, 1) inkubasi bisnis yaitu pendirian UKM
dan inisiasi usaha dan 2) inkubasi teknologi yaitu penyempurnaan
teknologi, prototipe teruji, dan pendaftaran paten. Aktivitas program
terdiri dari berbagai tahap, yang pertama penerimaan proposal,
setelah itu proposal diseleksi, lalu peserta yang lolos
menandatangani persetujuan mentoring di atas kertas, menerima kontrak
kemitraan, dan yang terakhir implementasi mentoring. Program RAMP
Indonesia telah berjalan hampir enam tahun, selama ini telah banyak
produk- produk teknologi yang telah dibimbing dan dimentoring dalam
hal teknologi maupun bisnisnya. Beberapa- beberapa inovasi teknologi
yang sukses diantaranya; mesin pemisah daging dan tulang ikan, alat
pendeteksi ikan, kompor biomassa, kompor gastrik, obat antidiabetes,
alat pancing gurita, ozonizer tambak, sepeda perontok padi, biskuit
lele, dan sulis (susu listrik).
Seminar ini diikuti
oleh mahasiswa dari berbagai jurusan, fakultas, bahkan universitas.
Peserta sangat antusias mengikuti seminar ini, hal ini dilihat dari
hampir penuhnya bangku tempat duduk yang disediakan oleh panitia.
Salah satu peserta yang bernama Andika, dari Teknik Kimia, UGM,
mengungkapkan pengalaman pertamanya mengikuti seminar tentang
technopreneurship. “Jujur saja, saya baru tahu akan
technopreneurship RAMP Indonesia” ujarnya. Ia juga mengungkapkan
bahwa penjelasan oleh Bapak Hana tadi sangat bermanfaat bagi para
inovator yang sangat perlu modal dan ia ingin ikut berpartisipasi
pada RAMP tahun ini.
Pengiriman
proposal akan ditutup pada 31 Juli 2012, maka diharapkan para
inovator segera mengirimkan proposalnya untuk menjadi
technopreneur
sejati. Proposal dapat di unduh www.ramp-indonesia.org/download,
setelah itu proposal akan diseleksi sesuai tahapan- tahapan di atas
dan proposal yang lolos akan segera mendapat mentoring dari tim RAMP
Indonesia. Untuk itu, don’t miss it! Selamat berjuang para
technopreneur
sejati....
! (Onne Akbar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar