PEMUDA
yang dibutuhkan Zaman
Begitu panjang, begitu banyak yang bercerita tentang kegagahan seorang
pemuda. Pemuda yang selalu mengguncang dunia, pemuda yang selalu resah dengan
kondisi lingkungannya yang terpuruk. Timur, barat, utara dan selatan, Pemudalah
yang menjadi pelopor, pemudalah yang menjadi tiang kebangkitan, dan pemudalah
yang sampai saat ini menjadi harapan untuk cerita dan akhir perjuangan yang
sama dengan masa lalu.
Masa Orde lama dan Orde Baru, pemikiran dunia kampus Indonesia begitu
bergejolak, keresahan akan kehidupan Indonesia yang belum stabil dengan status
Kemerdekaan yang telah digenggaman. Kritis dengan kerja riil di lapangan,
diskusi dengan hasil solusi yang mampu menjadi pemersatu diatas banyak
perbedaan, Pemuda masa itu benar – benar Pemuda yang di butuhkan Zaman. Generasi
seperti itu bukanlah sudah punah atau sudah tidak ada, namun generasi yang
dibutuhkan Zaman itu terkadang bersembunyi didunia yang begitu dalam dan tak
mau di masuki. Idealisme yang takut akan tersakiti oleh diri sendiri dan hanya
akan berujung pada kekecewaan pada satu orang, pada satu kelompok atau satu
bangsa.
Lalu, kita lihat Mahasiswa sekarang, Mahasiswa yang bangga dengan
lebel aktivis dengan berbagai merk dan logo, atau mahasiswa yang apatis dengan kondisi
sekitar dan terkungkug dengan kesuksesan Pribadi yang tak akan pernah selesai
untuk dicapai. Forum- forum diskusi hanya melahirkan keangkuhan bahwa saya
adalah orang yang mampu untuk menggemparkan satu forum ke forum lain. Hidupnya
hanya untuk memperkenalkan siapa saya dan pada akhirnya berakhir dikursi “ Para
Dewan “ yang katanya terhormat. Lalu setelah itu, mereka Fokus dengan tujuan
dan Ambisi mereka sejak awal yang terkadang di dominasi oleh tujuan dan ambisi
Pribadi.
Lihatlah “Para Dewan “ yang katanya terhormat itu, mereka yang terlahir
dari sekian banyak gerakan Pemuda, mereka yang menyandar Gelar “ Predikat Telah
mengharumkan Nama Bangsa” hanya menjadi “Perampok dan Penindas” yang tak terjamah oleh Hukum Indonesia yang
katanya “Berkeadilan” untuk semua Rakyat Indonesia tanpa pandang bulu.
Ironi, kata itulah yang memang bisa kita katakan. Pemuda yang selalu
menjadi Icon kebangkitan kini terkungkungan dalam dunia kepentingan.
Kepentingan pribadi, kepentingan untuk dihargai, kepentingan untuk selalu diatas
angin dengan segala cara yang terkadang membuat muak. Dalam dunia Pergerakan
Pemuda saat ini, bukan rahasia yang tabu lagi jika seorang Pemuda yang
berlebelkan “Aktivis Pemuda” menjadi “CALO” untuk program Pemerintahan. Semua
itu, menjadi hal yang menjadi biasa saja dan menjadi hal yang begitu di
toleransi dalam mencari kehidupan yang mereka inginkan. Dari satu kantor ke
kantor yang lain, dari mulai menjilat sampai bersilat lidah, dan merekalah yang
pada akhirnya akan mewarisi Pemerintahan Indonesia pada suatu masa.
Forum dunia mayapun penuh sesak dengan orang yang katanya peduli dengan
keadaan bangsa dan ummat ini. Namun pada tataran Riil, orang –orang itu hanya
menjadi suara kaleng kosong yang terdengar sangat nyaring karna terlalu banyak.
Berbagai “Page” Bermunculan, statusnya yang seolah memang “ANTI REZIM
PENINDASAN RAKYAT” menjadi daya jual yang begitu laku, sedang para pembelinya
adalah mereka-mereka yang terlalu sering jalan-jalan ke kebun binatang.
Pemuda yang di butuhkan Zaman, dimanakan kalian sekarang? Kalian adalah Pemuda
yang akan selalu lahir karna kalian adalah keniscayaan yang di janjikan-Nya
dalam setiap keterpurukan satu bangsa dan Ummat.
Irma Budiarti Sukmawati
Pesantren Persatuan Islam I Bandung 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar